Banyak Kasus Kematian Anak, Ketua DPRD Jepara Himbau Orang Tua Selektif Makanan dan Obat

Dipublikasikan oleh pada

TAMANSARI – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif, SH mengimbau kepada seluruh orang tua di Kabupaten Jepara untuk lebih berhati-hati dan selalu selektif dalam memberikan makanan dan minuman kepada anak-anak. Hal tersebut disampaikan Haizul Ma’arif, SH ketika menjadi pembicara di hadapan ratusan anak-anak dan orang tua wali murid TK BA Muslimat NU se Kabupaten Jepara dalam rangka acara PAUD Terpadu Muslimat NU Ber Sholawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional, Jum’at (21/10/2022) di Gedung Haji Kabupaten Jepara.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu mengatakan Pemerintah Kabupaten Jepara bersama dewan akan segera berkoordinasi dalam rangka memberikan sosialisasi terkait bahaya penyakit ini terhadap kesehatan anak-anak usia rentan. “Kami bersama stakeholder terkait akan memberikan penyuluhan dan sosialisasi terhadap kasus yang sedang marak ini. Semoga anak-anak kita dijauhkan semua dari penyakit,” kata Haizul Ma’arif, SH.

Olehnya itu, Haizul Ma’arif, SH meminta orang tua khususnya ibu-ibu agar jauh lebih selektif dan berhati-hati dalam memberikan makanan, terlebih untuk sejenis makanan ringan seperti chiki-chikian, dan lain-lain. Ibu juga disebut paling dekat dengan anak agar bisa menyampaikan hal ini dari hati ke hati. “Kami harap ibu-ibu melindungi anaknya agar terhindar dari bahaya kesehatan sejak dini. Sekali-kali boleh dibelikan jajan makanan ringan, tapi jangan sampai keseringan bahkan hampir tiap hari,” ucap Haizul Ma’arif, SH.

“Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri termasuk obat-obatan herbal untuk sementara waktu,” pungkas Gus Haiz sapaannya.

Sementara itu, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun terjadi peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

Seiring dengan peningkatan tersebut, Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti ada diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Sampai saat ini kasus gagal ginjal akut pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya, untuk itu pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk satu tim yang bertugas untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak. #dprdjepara

Reporter : Umm/Bgs/Ac
Editor : admin/106

Jangan Lupa Follow Juga Akun Sosial Media Kami :

Kategori: Berita